“Menteri Pengungsi dan Imigrasi Belgia Sammy Mahdi telah mencabut hak tempat tinggal Mohammad Tojani, imam Masjid al-Khalil di distrik Moulinbeek, Brussel, ditolak haknya untuk tinggal di negara itu dengan tuduhan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional,” menurut IQNA, mengutip Russia Today.
Menurut situs VRT News, langkah Mahdi didasarkan pada informasi dari dinas keamanan, yang mengklaim bahwa imam Maroko itu merupakan ancaman serius bagi keamanan nasional.
Izin tinggal Tujani dicabut dan dia dideportasi. Ia dikenal sebagai salah satu pengkhotbah Muslim paling berpengaruh di Belgia.
Mengkonfirmasi berita pembatalan tinggalnya, Mahdi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang sifat ancaman, dengan mengatakan: “Tindakan ini adalah pesan kepada mereka yang menabur benih kebencian, memecah belah masyarakat kita dan mengancam keamanan nasional, dan semacamnya dan orang semacam ini tidak diterima di Belgia.”
Imam ini adalah tokoh kontroversial selama bertahun-tahun, dan meskipun tinggal lama di negara itu, dia tidak berbicara bahasa Prancis atau Belanda. (HRY)