IQNA

Peneliti Alquran Asal Suriah Berbicara Tentang Perbedaan Kota dan Desa dalam Literatur Alquran

15:38 - March 28, 2021
Berita ID: 3475181
TEHERAN (IQNA) - Seorang peneliti Suriah tentang keajaiban ilmiah Alquran, dengan membandingkan ayat-ayat satu sama lain, menekankan bahwa, bertolak beberapa pandangan, komponen utama dalam perbedaan esensial antara kota dan desa dalam Alquran bukanlah kekafiran atau kemukminan penduduknya.

IQNA melaporkan,  Dr. Abdel Daim Kaheel, seorang penulis dan peneliti Suriah, dalam sebuah catatan tentang keajaiban ilmiah Alquran yang berjudul Perbedaan semantik antara dua kata kunci kota dan desa dalam literatur Alquran, berusaha untuk mengoreksi kesalahpahaman tersebut.

Dengan membandingkan pelbagai ayat-ayat yang mengandung kata Madinah dan Qaryah (desa), penulis menekankan bahwa, bertolak dengan beberapa pandangan, komponen utama dalam perbedaan esensial antara kota dan desa dalam Alquran adalah bukanlah kekafiran atau kemukminan penduduknya.

Dalam catatan itu disebutkan: Beberapa mengklaim bahwa perbedaan antara kota dan desa adalah bahwa penduduk desa memiliki satu pandangan dalam satu hal seperti kafir, dan segera dengan adanya orang mukmin di sana, terlepas dari luas dan populasinya, nama kota itu diterapkan padanya. Artinya setiap daerah yang termasuk orang-orang mukmin dan kafir disebut kota dan juga daerah yang mencakup salah satu dari keduanya yaitu kafir atau iman disebut desa. Apakah konsep ini benar? Mari kita simak fakta-fakta berikut ini.

Fakta pertama adalah bahwa analisis ini tidak sesuai dengan Alquran dan logika, karena sepanjang sejarah orang-orang beriman hidup di antara orang-orang zalim dan satu desa ada seorang zalim, tetapi di situ ada beberapa orang beriman yang meminta Tuhan mereka untuk menyelamatkan mereka dari desa yang zalim itu dan maksud dari desa zalim adalah pada penguasa zalim yang memerintah di atasnya.

Allah swt dalam ayat 75 dari surah An-Nisa’ telah berfirman: “Yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!”

Fakta kedua adalah bahwa harus ada orang-orang mukmin di setiap desa yang diselamatkan Allah, sebagaimana Allah menyelamatkan Nabi Luth (as). Biasanya Nabi adalah saudara mereka dan dari desa mereka dan bukan dari luar desa.

Allah swt berfirman, "Dan saudara Luth" untuk menunjukkan bahwa Nabi Luth (as) berasal dari desa itu dan bukan dari luar. Renungkan ayat-ayat ini: “Dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim.” Dan berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” (Q.S. Al-Ankabut: 31-32).

Para malaikat berkata tentang kehancuran penduduk sebuah desa: “Sesungguhnya kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini” dan itu diungkapkan sebagai desa; Namun, Nabi Ibrahim (as) berkata kepada mereka: “Sesungguhnya di kota itu ada Luth…”, oleh karena itu Alquran menyebut daerah ini sebagai desa, meskipun di sana ada Nabi Luth (as) dan seorang mukmin yang tinggal di antara orang-orang kafir.

Fakta ketiga adalah bahwa ada kebaikan dan kejahatan di setiap desa, tetapi kejahatan lebih banyak; karena itu, Allah menyelamatkan orang-orang beriman dan menghancurkan orang-orang zalim.

Allah swt berfirman, “Kami tidaklah mengutus seseorang nabipun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan supaya mereka tunduk dengan merendahkan diri.” (Q.S. Al-A’raf: 94)

Ini menunjukkan bahwa para nabi tinggal di desa-desa dan menjadi bagian darinya; "Seorang nabipun kepada sesuatu negeri" dengan demikian bagaimana Alquran menyebut daerah dengan desa, dimana di situ tempat tinggal orang-orang kafir dan nabi juga ada di antara mereka?

 

3955976

captcha