IQNA

Diskriminasi Agama dan Ras dalam Sistem Kesehatan Inggris; Kematian Tiga Kali Lipat Umat Muslim Akibat Corona

11:14 - June 21, 2020
Berita ID: 3474329
TEHERAN (IQNA) - Menurut angka-angka baru, probabilitas kematian Muslim, orang-orang kulit hitam dan beberapa ras dan agama minoritas lainnya sebagai akibat dari Corona di Inggris hingga tiga kali lebih tinggi daripada yang lain.

Middleeasteye melaporkan, data yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa jumlah korban jiwa akibat corona di antara sejumlah kelompok minoritas agama dan ras lebih banyak dari orang Kristen kulit putih.

Dengan demikian, tingkat kematian untuk pria kulit hitam karena corona adalah yang tertinggi (255,7 kematian per 100.000 orang) dan terendah untuk pria kulit putih (87,0 kematian per 100.000 kematian).

Untuk perempuan juga polanya sama, dengan tingkat kematian tertinggi di antara perempuan kulit hitam (119,8 kematian per 100.000) dan terendah di antara kulit putih (52 persen per 100.000 orang). Setelah membandingkan faktor-faktor lain seperti kekurangan dan kesehatan, statistik kantor ini menunjukkan bahwa orang kulit hitam memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi, dengan laki-laki kulit putih dua kali lebih mungkin meninggal dan perempuan kulit hitam 1,4 kali lebih banyak daripada orang kulit putih karena kematian akibat corona.

Data ini termasuk angka kematian di Inggris dan Wales antara 2 Maret dan 15 Mei. Statistik menunjukkan bahwa risiko kematian bagi pria Bangladesh, Pakistan dan India juga jauh lebih tinggi daripada pria kulit putih. Selain itu, risiko kematian akibat corona lebih tinggi di kalangan Muslim, Yahudi, Hindu, dan Sikh dibandingkan dengan agama lain, dan tingkat kematian pria Muslim di Inggris dan Wales dalam beberapa bulan pertama penyebaran corona adalah 198,9 per 100.000 dan 98,2 per 100.000 orang untuk perempuan.

Sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan mengatakan: “Temuan-temuan Kantor Statistik Nasional Inggris harus menjadi kesempatan bagi pemerintah untuk menemukan solusi bagi korban kematian banyak Muslim. Statistik ini membuktikan apa yang dikatakan masyarakat Muslim, akademisi dan spesialis medis selama berbulan-bulan; Fakta bahwa kematian umat Islam jauh lebih banyak daripada yang lain akibat corona, sebab masalah ini harus diatasi untuk mencegah kematian lebih lanjut.”

“Dalam kebanyakan kasus, peningkatan jumlah kematian beberapa kelompok agama terkait dengan faktor geografis, ekonomi dan sosial. Analisis menunjukkan bahwa orang dengan kulit hitam lebih berisiko meninggal akibat corona daripada kelompok etnis lain, dan perbandingan faktor sosial ekonomi dan lokasi geografis menjelaskan peningkatan ini sampai batas tertentu. Risiko kematian dua kali lebih tinggi untuk pria kulit hitam dan 1,5 kali lebih tinggi untuk perempuan kulit hitam. Ada juga perbedaan signifikan antara pria Bangladesh, Pakistan, dan India,” kata Nick Streep, direktur Kantor Statistik Nasional Inggris.

Dia mengatakan: Namun, karena agama tidak mencatat dalam sertifikat kematian, Biro Statistik Nasional menggunakan data sensus 2011 untuk menentukan agama individu dan faktor demografi lainnya. Sementara Biro Statistik Nasional Inggris terus menyelidiki dampak dari faktor-faktor lain pada peningkatan risiko kematian pada manusia. (hry)

 

3905684

captcha