IQNA

Penjelasan Kabar Gembira Kemunculan Nabi dalam Perayaan Hari Mab’ats, Filipina

21:52 - April 16, 2018
Berita ID: 3472099
MANILA (IQNA) - Atase kebudayaan Iran di Manila dalam perayaan Mab’ats Manila mengungkapkan, kabar gembira kedatangan Nabi terakhir telah disebutkan secara gamblang dalam Alquran, Taurat dan Injil.

 Penjelasan Kabar Gembira Kemunculan Nabi dalam Perayaan Hari Mab’ats, Filipina

Menurut laporan IQNA dilansir dari atase kebudayaan Iran di Filipina, dengan partisipasi kebudayaan Iran, untuk pertama kalinya perayaan besar hari Mab’ats diselenggarakan di Masjid Biru Maharlika Manila, dengan dihadiri masyarakat Iran, mahasiswa, anggota Himpunan Mahasiswa Islam di Manila dan muslim Filipina.

Dalam acara ini, yang diselenggarakan pada Sabtu (14/4), dengan partisipasi sejumlah muslim di Filipina, pertama-tama Mr. Jajuri, direktur administrasi masjid, dengan berterima kasih kepada atase kebudayaan dikarenakan penyelenggaraan program ini di Masjid Biru mengumumkan, atase kebudayaan dan dan saudara-saudara Iran kami yang senantiasa mendukung kami di pelbagai munasabah, kali ini mereka menyelenggarakan perayaan ini dengan partisipasi orang-orang Iran di Masjid Biru, dan kami mengucapkan rasa terimakasih kepada mereka atas kontribusi proyek-proyek Darul Quran dan proyek-proyek bersama, yang saat ini sedang dilaksanakan di Masjid Biru.

Perayaan Mikraj dan Kelompok Wahabi

Kemudian Ustad Bayan, salah satu pengajar Darul Quran Nabi Muhammad Masjid Biru mengatakan: "Perayaan Mikraj adalah perayaan besar umat Islam di dunia, meskipun kelompok Wahabi menganggapnya bid’ah, sementara perjalanan dimulai dari Masjidil Haram dan berakhir di Masjid Al-Aqsha dan kemudian Nabi saw kembali ke Mekah. Peristiwa ini sangat terkenal di kalangan umat Islam dan Alquran juga menekankannya, sebuah realita yang sangat penting dan bagian dari sejarah umat manusia, khususnya umat Islam.

Selanjutnya, Mohammad Jafari Malek, atase kebudayaan Iran di Manila berbicara dan mengucapkan selamat hari raya Mab’tas dan menyebutnya sebagai simbol persatuan di antara umat Islam.

“Sementara kelompok-kelompok anti-Islam dengan mengoyak persatuan, dalam rangka konspirasi terhadap umat muslim dan umat muslim inilah yang harus menjaga persatuannya dengan penyelenggaraan perayaan-perayaan semacam ini, sebagaimana Rasul saw menegaskan persatuan, kami juga harus menjalankan sabda-sabda beliau,” ungkapnya.

Kabar Gembira Kemunculan dalam Taurat dan Injil

Ja'fari Malek lebih lanjut mengisyaratkan sejarah Ma'raj dan mab’ats Nabi Muhammad (saw) dan menambahkan, sebagaimana yang telah dikemukakan dari riwayat-riwayat Islam dan studi sejarah, masalah bi’tsah Rasul di kalangan agama-agama Ilahi dipaparkan dengan beberapa kriteria dan ciri-ciri, sebelum kemunculan beliau, dan banyak sekali ahli kitab dan sebagian orang-orang Arab musyrik juga mengenalinya. Kabar gembira kemunculan Nabi Muhammad menurut penuturan gamblang Alquran telah disebutkan dalam Taurat dan Injil dan Nabi Isa (as) juga setelah membenarkan Taurat yang telah diturunkan kepada Nabi Musa (as), juga memberikan kabar gembira kedatangan Nabi terakhir, Nabi Muhammad (saw). Demikian juga dalam kitab-kitab ini, bahkan juga disebutkan kriteria dan ciri-ciri Rasul saw dan para sahabatnya.

Penjelasan Kabar Gembira Kemunculan Nabi dalam Perayaan Hari Mab’ats, Filipina

Atase kebudayaan Iran menegaskan, Nabi, menurut tradisinya, untuk beberapa hari pergi ke gua Hira untuk beribadah dan bertafakur. Pada tanggal 27 Rajab, malaikat Jibirl (penyampai wahyu) menemui beliau. Jibril mengambil lengan Rasul dan mengguncang dan berkata, Wahai Muhammad (Saw)! Bacalah. Rasul berkata, apa yang aku baca? Jibil pun membacakan ayat-ayat dalam surah Al-‘Alaq, "Bacalah (wahai Muhammad) dengan nama Tuhan mu yang menciptakan (sekalian makhluk), Ia menciptakan manusia dari segumpal darah; Bacalah, dan Tuhan mu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, Ia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."

Menurutnya, menjaga persatuan dan penggapaian ilmu sebagai salah satu tugas paling penting umat Islam, khususnya muslim Filipina. Ia mengatakan, mengingat masalah yang dihadapi di kota Marawi, menjaga persatuan adalah salah satu kewajiban paling penting bagi umat Islam, terutama saudara dan saudari Filipina.

Berterimakasih kepada Iran

Setelah pidato Jafari Malek, Najib Taher, salah satu Imam Jumat Masjid Biru, memberi ceramah dan berkata, kami berkumpul di sini untuk merayakan perayaan besar Nabi, saudara-saudara kami sebelumnya telah mengutarakan pembahasan-pembahasan penting, sebagaimana yang kita lihat hari ini saudara-saudara Iran senantiasa membantu kami dan berada di samping kami, karena itu, saya sangat berterimakasih sekali kepada saudara-saudara Iran dan ini merupakan tanda-tanda persatuan dan upaya untuk menciptakan persatuan dan sebuah kinerja yang sangat penuh berkah. Saya sangat gembira karena para tamu-tamu kami menganggap penting peristiwa dan hari besar Islam ini dan telah mendukung kami.

"Mikraj menjelaskan perjalanan malam Nabi saw, dan saya sangat heran bahkan beberapa pemerintah dan beberapa orang tidak menerima perjalanan ini,” ungkapnya.

Penjelasan Kabar Gembira Kemunculan Nabi dalam Perayaan Hari Mab’ats, Filipina

Najib Taher menegaskan, kita harus menghidupkan perayaan-perayaan semacam ini sebagai pengingat dan merupakan sebuah mukjizat besar Nabi Muhammad yang terjadi pada masa Nabi saw dan fakta yang tak terbantahkan.

Dia menyatakan, iman kepada Nabi harus disertai dengan peringatan semua peristiwa-peristiwa Islam yang  terkait dengan Nabi, termasuk Lailatul Qadr, peristiwa Mikraj Nabi adalah faktor yang harus dilaksanakan selama masih ada dunia, dan umat Islam harus merayakannya dan memberitakannya kepada orang lain.

 Penjelasan Kabar Gembira Kemunculan Nabi dalam Perayaan Hari Mab’ats, Filipina

http://iqna.ir/fa/news/3705651

 

 

Kunci-kunci: manila ، filipina ، masjid biru
captcha